Kamis, 11 Maret 2010

Cerita Singkat Sejarah KARAWANG

Cerita Singkat Sejarah
KABUPATEN KARAWANG

I. KARAWANG di masa Kerajaan PADJADJARAN
1. Keadaan Geografis
Keadaan tanah Karawang bagian utara sekitar pantai laut jawa pada umumnya berpaya-paya, dengan ketinggian tanah diatas permukaan laut kurang dari 100 meter, sehingga keadaan suhu udara menjadi panas. Sementara keadaan Karawang bagian selatan merupakan tanah pegunungan, dengan bukit-bukit yang ditumbuhi pohon dan semak belukar. Keadaan udara menjadi lebih sejuk. Pada musim hujan wilayah ini merupakan sarana penampungan air dan dialirkan melalui sungai Citarum melewati wilayah Karawang dan bermuara di Ujung Karawang di Laut Jawa.

2. Sungai CITARUM sebagai sarana Transportasi Air
Sebagai pendukung aktivitas perekonomian sungai citarum menjadi sarana transportasi perdagangan. Hasil hutan dan perkebunan dari daerah selatan dibawa melalui sungai Citarum ke Utara, sementara dari Utara mereka mendapatkan kebutuhan hidup seperti beras, ikan, garam dll hasil dari penduduk bagian utara.

3. Karawang dijadikan kota Pelabuhan dan Perdagangan
Adanya kebutuhan untuk bertemu dan saling menukarkan barang untuk mencukupi kebutuhan masing-masing, disepakati ditentukan suatu daerah untuk kegiatan tukar-menukar hasil bumi di daerah Bojong, Nagasari Karawang dengan pertimbangan :
a. Lokasi berada di tepi sungai Citarum
b. Keadaan tanah berupa batu cadas yang tidak mudah longsor
c. Merupakan teluk yang airnya tenang
d. Berada ditengah-tengah antara hulu dan hilir sungai citarum
Kali Ciparage yang terletak dibagian Utara juga tidak kalah penting karena merupakan sarana pendukung untuk bertemunya orang orang dari Jawa tengah dan jawa timur yang sering datang ke karawang melalui jalan laut. Sampai sekarang lokasi tersebut dikenal sebagai Tempuran yang berasal dari istilah orang pendatang tersebut untuk membeli beras di karawang atau nempur.

II. Asal mula Nama KARAWANG
Penamaan suatu daerah biasanya dikaitkan dengan arti dan riwayat tersendiri atau berdasarkan keadaan lingkungan atau peristiwa yang terjadi. Karawang berasal dari kata “Ka-rawa-an” (sunda) dengan kata dasar Rawa yang artinya suatu tempat yang selalu digenangi air yang tidak mengalir . hal tersebut dijumpai di daerah pantai utara.
Dalam tulisan DR. R.Asikin W.K (1937), bangsa Portugis dan Sultan Agung raja Mataram menyebut karawang sebagai berikut :
a. Bangsa Portugis menyebutkan bahwa pelabuhan penting dari Padjadjaran adalah “Caravan” . Yang dimaksud “Caravan” adalah Karawang.
b. Dalam Piagam “Pelat Kuningan Kandang Sapi Gede” – surat pengangkatan Singaperbangsa dan Wirasaba menjadi Wadana / Bupati. Sultan Agung menyebutkan karawang sebagai Siti Gung Bungas Kilen.
c. Sultanb Agung memerintahkan Aria Wirasaba untuk berangkat ke “Rangka Sumedang” yang dimaksud adalah Karawang.
d. Sultan Agung menyebut Karawang juga dengan “ Siti Nagara Agung”




III. KARAWANG setelah runtuhnya Padjadjaran
1. Dengan semakin berkembangnya agam Islam, wilayah kekuasaan Padjadjaran semakin terdesak. Daerah perbatasan semuanya sudah dikuasai Islam seperti Cirebon, Banten dan Sunda Kelapa sudah dikuasai Banten. Setelah Padjadjaran jatuh ketangan Banten, Padjadjaran tidak berkembang karena dibiarkan tidak dipelihara.

2. Setelah Padjadjaran runtuh, berdiri kerajaan Sumedang larang yang didirikan oleh prabu Geusan Ulun. dengan wilayah kekuasaan tidak berbeda dengan masa Padjadjaran. Fungsi dan peranan Karawang tidak ada perubahan tetap sebagai kota perdagangan dan pelabuhan.

IV. KARAWANG Diserahkan kepada MATARAM
1. Kerajaan Mataram yang pimpin Sultan Agung terus meluaskan wilayah kekuasaannya di pulau Jawa, termasuk Jawa Barat.
2. Kerajaan Sumedanglarang setelah dikuasai Mataram berubah nama menjadi “Prayangan” atau Priangan.

V. Terbentuknya Kabupaten KARAWANG
1. Kekuasaan Mataram semakin luas kecuali Banten dan Batavia yang dikuasai oleh Kompeni (hasil rampasan dari Banten)
2. Tentara Banten dibawah pimpinan Pangeran Pager Agung sudah berada di Karawang tersebar disepanjang sungai Citarum dan Cibeet. Untuk persediaan logistic mereka membuka lahan pertanian.
3. Sultan Agung mengirim Aria Wirasaba untuk mengusir tentara Banten yang ada di karawang. Aria Wirasaba berikut pasukannya menempuh jalur selatan. Sepanjang perjalanan ada pasukan yang ditinggalkan untuk memudahkan komunikasi dengan mataram dan juga untuk membuka lahan pertanian sebagai persiapan logistic. Sesampai di Karawang pasukan Aria Wirasaba tidak langsung melakukan penyerangan terhadap tentara Banten, akan tetapi membuat tempat tinggal sementara sebagai tempat pertahanan dan membuka ladang pertanian. Terbentuklah 3 buah kampung yaitu Waringin Pitu, Parakan Sapi dan Adiarsa. Dengan adanya pasukan Wirasaba, tentara Banten tidak segera melakukan penyerangan ke Priangan.
4. Karena tidak ada berita ke Mataram Aria Wirasaba dianggap gagal melaksanakan perintah Sultan Agung, maka dikirim pasukan yang kedua yang dipimpin Adipati Kertabumi III (Singaperbangsa II). Sesampai di Karawang Adipati Kertabumi disambut Wirasaba dan diberikan berbagai informasi berkaitan dengan keadaan tentara Banten, sehingga pada saat melakukan tindakan tidak banyak mendapat kesulitan dan tentara Banten dapat dihalau.
5. Setelah keberhasilannya mengusir tentara Banten di Karawang Adipati Kertabumi III diangkat menjadi Wadana Mataram di Karawang. Akan tetapi setelah diangkat menjadi Wadana tidak pernah memimpin pemerintahan karena keburu meninggal di Galuh dikarenakan sakit dan digantikan oleh putranya yaitu Adipati Kertabumi IV.

VI. BUPATI PERTAMA KARAWANG
Pangeran Rangga Gede sebagai Bupati Wadana Mataram di Priangan menerima piagem dari Sultan Agung untuk melantik Adipati Singaperbangsa III (Kertabumi IV bersama Aria Wirasaba) sebagai Wadana (Bupati) Karawang. Piagem tersebut disebut “PELAT KUNINGAN KANDANG SAPI GEDE”.


VII. HARI JADI Kabupaten KARAWANG
Dari Piagem tersebut dan telaah sejarah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hari jadi kabupaten Karawang adalah Hari REBO 10 sasih Mulud taun Alip sama dengan Hari RABU 10 Mulud tahun 1.043 H sama dengan Hari Rabu 10 Mulud tahun 1.555 Jawa atau sama dengan HARI RABU 14 SEPTEMBER 1.633 M

(Sumber Sejarah berdirinya Kabupaten Karawang ; R.H. Tjetjep Supriadi ; 1993)

Rabu, 10 Maret 2010

MENTALITAS DASAR

MENTALITAS DASAR yang diperlukan dalam mengelola dan menjalankan Usaha.

Mentalitas Dasar adalah sikap mental yang mendasari cara berpikir dan bertindak dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari yang di dukung oleh sikap dan perbuatan yang positif.
Mentalitas Dasar meliputi :

1. KESADARAN BERKUALITAS
Kualitas adalah kepuasan pelanggan “User Satisfaction” (Karyawan/Perusahaan)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Kualitas
a. Kualitas berarti Kepuasan Pelanggan
Kualitas dalam pengertian klasik adalah kesesuaian dengan standar.
Dalam pengertian Total Quality Control (TQC) kualitas adalah kepuasan pelanggan.
Apabila dikaitkan dengan strategi pemasaran bisa diartikan “ Kualitas dahulu – Kuantitas akan menyusul”

b. Kualitas adalah QCDSM
Kualitas mencakup lima aspek utama :
Q (Quality) : Kualitas dari produk/jasa
C (Cost) : Kualitas biaya (biaya rendah – harga murah)
D (Delivery) : Kualitas penyampaian produk (tepat waktu)
S (Safety) : Kualitas dari keamanan hasil pekerjaan
M (Moral) : Kualitas dari semangat pelayanan

c. Konsep MARKET IN
Konsep Market in (Market in, not product out) bertujuan untuk memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
Apabila dikaitkan dengan strategi pemasaran bisa diartikan “ Konsumen yang mencari kita bukan kita mencari konsumen”
Penerapan Konsep Market in bisa kita telaah melalui :
1. Apakah produk kita
Produk apakah yang dihasilkan perusahaan dan bisa kita tawarkan ke konsumen.
HRD : Jasa Pelayanan untuk Karyawan/Perusahaan
2. Siapakah Pelanggan Kita
Kita harus bisa memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
HRD : Karyawan/Perusahaan/Pihak ketiga


3. Apakah Pelanggan Kita Puas
Kepuasan muncul bukan hanya dari opini kita akan tetapi juga merupakan ungkapan perasaan dari pelanggan.
- Apakah Pelanggan merasa puas dengan cara kerja yang telah dilakukan.
4. Adakah cara atau alat lain untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
- Memberikan pelayanan tambahan sebagai bonus

d. Proses berikut adalah PELANGGAN KITA
Dahulu pengertian pelanggan terbatas hanya pada pengguna jasa yang kita tawarkan, akan tetapi sekarang pengertian pelanggan tidak terbatas pada pengguna. Setiap orang yang berhubungan dengan produk/jasa yang kita tawarkan adalah pelanggan.
Pelayanan terhadap pelanggan harus dimulai dari awal “Do it right the first time “

2. SIKLUS PDCA
Siklus PDCA meliputi :
a. Pengendalian PDCA
Adalah memutar daur Plan-Do-Check- Action secara berkesinambungan sehingga menghasilkan kemajuan.
P : Plan - Buat rencana yang baik sebelum mulai bekerja
D : Do - Laksanakan pekerjaan sesuai rencana
C : Check - Periksa hasil pekerjaan
A : Action - Ambil tindakan untuk perbaikan
b. Pengendalian dimulai dari Proses awal hingga akhir
Pengendalian dilakukan sejak awal, selama proses hingga menjadi hasil akhir.
Apabila terjadi masalah bisa segera diketahui dan ditanggulangi.
c. Tindakan Penanggulangan dan Pencegahan
Dalam melakukan tindakan pada tahap Action dua hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Tindakan Penanggulangan untuk mengurangi akibatnya
2. Tindakan Pencegahan untuk mencegah terulangnya kesalahan yang sama.

3. PENGENDALIAN BERDASARKAN FAKTA
Kegiatan pengendalian harus berdasarkan data sebenarnya. Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pengendalian harus memiliki data yang diperlukan secara tepat dan benar.


Beberapa hal yang dapat membantu dalam pengendalian berdasarkan Fakta :
a. Berbicara dengan Data
- mencegah adanya manipulasi data
- mengurangi opini
- mencegah kesalahan dalam penafsiran
- membantu analisa dalam pengambilan keputusan
Penggunaan data yang bersifat kuantitatif akan lebih mudah untuk memperjelas persoalan, analisa menjadi lebih terarah dan rinci, salah interpretasi bisa dihindari sehingga hubungan antar personal tidak terganggu.
b. Prinsip Prioritas
Merupakan pola pikir dan bertindak dengan mengutamakan penyelesaian masalah/pekerjaan yang sedikit/kecil tapi penting, daripada yang banyak tapi tidak menguntungkan, sehingga dengan sumber daya manusia yang ada didapatkan hasil yang optimal.
Sebagai dasar untuk mentukan prioritas adalah sebagai berikut :
1. Biaya / Jumlah
2. Tingkat kepentingan/Waktu
3. Resiko yang mungkin terjadi
4. Perkiraan hasil
c. Pengendalian dimulai dari sasaran tertentu
Pada saat mulai merencanakan sesuatu, sasaran harus ditetapkan dengan target yang dapat diangkakan, sehingga pada saat dilakukan evaluasi dapat dengan mudah membandingkan antara sasaran/target dengan pencapaian hasil yang diperoleh.
d. Prosedur dan Standarisasi yang Tertulis
Semua prosedur,standar dan instruksi kerja diberikan dalam bentuk tulisan dengan format sederhana, mudah dan jelas untuk menghindari :
1. Salah pengertian (misinterpretasi/misperception)
Dengan instruksi tertulis akan mengurangi salah pengertian /miskomunikasi dalam penyampaian instruksi.
2. Mencegah sikap tidak taat azas
Meskipun orang yang menangani pekerjaan berganti-ganti semua tata cara aturan kerja dapat dilaksanakan dengan baik.
3. Membantu evaluasi jika terjadi penyimpangan
Penyimpangan yang terjadi akan mudah diketahui sehingga tidak terjadi pengulangan kesalahan yang sama.




4. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam aspek sumber daya manusia titik beratnya adalah memperlakukan individu sebagai manusia seutuhnya, sehingga bisa :
- menciptakan suasana kerja yang baik dan harmonis
- SDM yang dapat dikembangkan secara optimal.
Hal-hal tersebut dapat dicapai melalui :
a. Jangan menyalahkan orang lain
Menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik.
b. Kerja Kelompok dan Partisipasi
Untuk mencapai kerja kelompok dan partisipasi yang efektif dengan melalui 11 K, yaitu :
1. Komitmen/Kesungguhan (Commitment)
2. Kesatuan tujuan/keserasian (Convergency of Objective)
3. Kepercayaan (Trust)
4. Keterbukaan (Openness)
5. Keyakinan dan kebanggan (Confidence Pride)
6. Ketergantungan/salingmembutuhkan (interdependence)
7. Komunikasi dua arah (Feed back)
8. Kesabaran (Patience)
9. Kebijaksanaan (Wisdom)
10. Ketabahan (Fortitude/Endutrance)
11. Kredibilitas (Credibility)

c. Hubungan Atasan dengan Bawahan
Kerja kelompok yang efektif dipengaruhi oleh hubungan atasan dan bawahan yang harmonis yang tercermin melalui PDCAT:
1. Penentuan sasaran (Plan)
Sasaran ditetapkan bersama-sama, bukan sekedar perintah
ATASAN
- pendekatan tidak lagi dengan perintah
- usulan, saran, rekomendasi melalui kesadaran akan apa yang hendak dicapai.
BAWAHAN
- merubah cara dari menunggu perintah menjadi berpartisipasi secara sukarela
- menyusun, mendiskusikan, menyaring sasaran didasarkan atas usulan, saran, rekomendasi.




2. Pencapaian Sasaran (Do)
Pencapaian sasaran bukan dengan pengawasan atau control melainkan dengan cara kerjasama.
ATASAN
- beralih dari penilaian sepihak ke penilaian bersama
- mengutamakan pengembangan yang saling menguntungkan saling meningkatkan hubungan baik, mengembangkan saling pengertian.
BAWAHAN
- beralih dari penetapan hak (alienation) ke self evaluation
- mengutamakan pengembangan yang saling menguntungkan.
3. Proses Penilaian (Check)
ATASAN
- beralih dari control oriented ke support oriented
- saling percaya, membantu dan memberi semangat
- mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
BAWAHAN
- beralih dari menunggu perintah ke self control
- saling percaya, membantu, memberi semangat
- berkeinginan untuk menerima wewenang dan tanggungjawab
4. Tindakan Perbaikan (Action)
ATASAN
- Kepercayaan/keyakinan diri
- Beralih dari orientasi pada hukuman ke orientasi pada pemecahan masalah
BAWAHAN
- patuh atas inisiatif sendiri
- saling berhubungan/saling membutuhkan
- tulus, jujur dan bertanggungjawab
5. Kerja sama (Team Work)
Peran atasan dalam membangun semangat kerja bawahan adalah dengan mengusahakan suasana kekeluargaan dan hubungan yang serasi, keterbukaan dan kejujuran dalam kelompok.

Minggu, 07 Maret 2010

Sisi Lain " RWP " ; Teori GETOK ULAR

Sisi Lain RahasiaWebsitePemula
Teori GETOK ULAR
sebagai sebuah Strategi Pemasaran

Ebook “RahasiaWebsitePemula” saya baca setelah beberapa kali online di internet. Karena seringnya saya menemukan website tersebut pada akhirnya menimbulkan rasa penasaran untuk mengenal lebih jauh. Dari hasil membaca dan penelaahan testimony yang disampaikan beberapa member pada akhirnya saya berpikir tak ada salahnya untuk coba mengenal lebih jauh dengan pertimbangan paling tidak saya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.
Sekilas dari pengalaman tersebut saya jadi teringat tentang Strategi Pemasaran yang disebut Teori GETOK ULAR atau di inggris dikenal dengan Word of Mouth.
Dari beberapa Testimony member “RWP” yang sudah berhasil mengatakan bahwa Ebook “RahasiaWebsitePemula” adalah buku yang istimewa, cukup baik dan sangat mudah untuk diaplikasikan, dan saya tertarik untuk membacanya. Setelah saya baca memang isi dan bahasa tulisannya sangat mudah untuk dipahami seorang pemula seperti saya.
Strategi GETOK ULAR ini adalah sebuah kekuatan yang harus diperhitungkan, bermula dari satu orang yang mengatakan bahwa betapa pentingnya Ebook tersebut untuk dibaca karena berkaitan dengan keberhasilan yang telah dicapainya. Dalam posisi saya sebagai orang kantoran, maka akan lebih mudah lagi memperluas jaringan tersebut dengan menggunakan teori Top Down Word of Mouth, saya berkeyakinan bahwa orang-orang terdekat, orang-orang dibawah saya akan mengikuti apa yang telah saya lakukan dan terus menular menyebar membuat jaringan yang sangat luas.
Yang tak kalah penting dari teori Getok Ular ini adalah munculnya kemampuan terpendam yang dimiliki semua orang, yaitu kemampuan untuk menyampaikan informasi, kemampuan sebagai pembawa berita, kemampuan untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada orang lain.
Rahasia Keberhasilan strategi ini adalah menemukan seseorang yang tepat sebagai penyampai informasi, dalam hal ini ada 2 kelompok orang yang tepat sebagai sasaran yaitu :
1.Informal Leader, orang yang diangkat dan ditunjuk untuk memimpin
Contoh : Manager Perusahaan, Kepala Desa dll.
2.Non Formal Leader, orang yang secara social dianggap berpengaruh, apa yang mereka katakan akan di dengar dan diikuti oleh banyak orang.
Contoh : Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat dll.
Dan saya yakin apa yang saya alami akan terus berlanjut dan menular ke teman-teman saya karena walaupun secara financial belum ada keuntungan yang saya dapatkan paling tidak telah menumbuhkan motivasi dan membuka jalan untuk keluar dari kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar orang.

“ Anda sudah tahu kalau Ebook RWP mampu membuat orang memiliki penghasilan dari internet. Tapi mungkin anda belum tahu kalau WRP juga mampu menumbuhkan motivasi dan membuka jalan keluar untuk memulai sesuatu yang baru “
Ada banyak harapan dan orang yang tergantung pada keberhasilan kita dalam mengaplikasikan RWP......... mereka sudah menunggu dan siap untuk memulai langkah baru……. Semoga titik ini menjadi awal.................. Dari keberhasilan bersama.

Minggu, 28 Februari 2010

USAHA menyelesaikan KONFLIK

KONFLIK adalah sesuatu yang terjadi akibat adanya perbedaan-perbedaan yang muncul. Perbedaan tersebut bisa berupa perbedaan pendapat/pandangan, perdebatan, pertentangan terhadap sesuatu. Namun demikian apapun bentuk KONFLIK tersebut adalah wajar dan sering terjadi dalam kehidupan, yang lebih penting adalah kita harus menghadapi dan menyelesaikannya bukan menghindari atau melarikan diri dari kenyataan yang terjadi.
Berdasarkan pengalaman dalam berorganisasi ada langkah-langkah yang bisa digunakan dalam menyelesaikan konflik, yaitu :
a. BEKERJASAMA, cara terbaik dengan membicarakan permasalahan secara bersama dengan memperhitungkan segala keinginan/harapan dan hasil yang ingin dicapai oleh masing-masing pihak.
b. PEMAKSAAN KEHENDAK, langkah ini memerlukan lebih banyak pertimbangan yang bijaksana, karena dalam situasi tertentu kita harus memaksakan apa yang ingin kita capai dengan cara kita. Namun harus berhati-hati karena pihak yang kita paksa belum tentu bisa menerima dan menunggu kesempatan untuk membalas.
c. MENGALAH, Langkah ini kita ambil dengan pertimbangan bahwa keputusan yang diambil tidak terlalu penting bagi kita dan biarkan orang lain menyelesaikan permasalahan.
d. BIARKAN waktu yang menyelesaikan, langkah ini kurang bijaksana untuk diterapkan karena membiarkan konflik terus berkepanjangan tanpa ada penyelesaian yang jelas dan tegas. Hasil akhir mungkin menjadi lebih baik atau malah bisa bertambah lebih buruk.

Pada akhirnya kembali kepada anda,apakah akan menyelesaikan KONFLIK yang terjadi dengan bijaksana karena merupakan pelajaran dan pengalaman hidup atau justru menghindari KONFLIK karena ketidakmampuan anda untuk menyelesaikannya.Silahkan anda yang menentukan........

Rabu, 17 Februari 2010

Pilih mana BERILMU atau BODOH..!!

SILAHKAN PILIH YANG MANA !!!

BERILMU atau BODOH ?

Silahkan tidak usah belajar, jika ingin hidup susah di kemudian hari…………

Silahkan tidak usah menuntut ilmu, jika orang tua kalian terus-terusan punya duit, tidak akan pernah tua dan tidak akan pernah meninggal, sehingga selamanya kita bisa meminta uang kepada mereka …………

Silahkan bermain terus atau bersantai terus, silahkan sia-siakan waktu, apabila kalian sudah yakin bahwa usia kalian tidak bertambah. Kelak, ketika kalian sudah seumur orang tua kalian, baru menyesal tiada henti, kenapa dulu hanya menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna.

Mungkin suatu saat kalian hanya bisa menelan ludah dan menyesali tindakan dimasa lalu, melihat kawan kalian yang dulu rajin belajar dan bisa menggunakan waktu dengan baik sudah mempunyai rumah yang bagus, kendaraan dan pekerjaan yang baik karena usahanya yang maju. Sementara kalian saat itu masih menganggur karena tidak punya keahlian ……”

“ BODOH adalah ketika seseorang menyia-nyiakan atau tidak bisa menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. “